o
Apa Itu Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dara”, yang artinya menahan
atau menanggung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penderitaan adalah
keadaan menyedihkan yang harus ditanggung. Dari kedua makna tersebut dapat
disimpulkan bahwa penderitaan artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau
lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Penderitaan
pun punya tingkatan yang bermacam-macam , misalkan penderitaan yang ringan
maupun yang berat. Penderitaan itu dapat dinilai berat atau ringannya dari
bagaimana sikap individu menghadapi penderitaan tersebut, karena sudut pandang
setiap individu bermacam-macam. Ada yang mengganggap suatu penderitaan itu
sangat berat tapi dilain pihak ada individu mengganggap penderitaan itu sebagai
titik bangkit.
o
Contoh-Contoh Penderitaan
a. Nasib
buruk
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Namun nasib buruk sendiri
dapat kita ubah atau perbaiki, yaitu dengan memperbaiki sifat individu yang
bersangkutan untuk melakukan perbuatan positif kepada sesama manusia maupun
kepada alam sekitarnya.
Berikut
adalah contoh nasib buruk yang dapat kita temukan di lingkungan sekitar kita ;
i.
Di keluarkan dari pekerjaan atau di PHK sangatlah lumrah dikalangan para pekerja. Sebab-sebab
seseorang di keluarkan dari pekerjaan karena performa kerja orang tersebut
kurang memuaskan. Performa kerja disini dapat di misalkan orang tersebut lelet,
kerjaannya kurang rapih, keras kepala.
ii.
Bercerai sebenarnya dapat dihindari namun ,apabila
salah satu ataupun masing-masing pihak tidak dapat menahan egonya masing-masing
di depan pasangannya maka itulah yang menyebabkan perceraian.
iii.
Kemiskinan dapat terjadi apabila orang tersebut
terus menerus mengeluh tanpa melakukan apapun. Gaya hidup konsumtif juga
berpengaruh terhadap kemiskinan, terutama apabila orang tersebut memiliki
kehidupan ekonomi di bawah rata-rata.
iv.
Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan
hukuman oleh pengadilan .
b.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan
/ azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau
siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan
usaha manusia untuk mengatasipenderitaanitu.
o
Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan
(Bahasa
Inggris: torture)
digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan
kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam,
hukuman,
sadisme,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda
atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Siksaan adalah : 1 hasil menyiksa; 2 penderitaan
(kesengsaraan) sebagai hukuman; 3 perlakuan yang sewenang-wenang
(seperti menyakiti, menganiaya, dan sebagainya).
o
Pengertian Phobia
Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa
ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi
sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti.
Seseorang dapat mengidap phobia
karena terjadinya fiksasi pada diri orang tersebut. Fiksasi
adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan
oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan
takutnya. Karena normalnya, setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa
takut, namun interaksi berlebihan terhadap objek yang menjadi phobia seseorang
dapat menyebabkan terjadinya fiksasi. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat
pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.
o
Jenis Siksaan yang Bersifat Psikis
Berikut adalah tiga siksaan yang akibatnya bisa merubah
keadaan psikis seseorang :
a.
Kesepian
Kesepian adalah keadaan emosi dan
kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab
tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan
orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak
memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif.
Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial
- suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi
yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial
b.
Kebimbangan
Kebimbangan pasti akan dialami ketika
seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting yang ia tidak dapat
menentukan pilihan yang mana yang akan diambil. Namun beberapa orang yang memegang
teguh prinsip hidupnya akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada,
bahkan ia tidak merasa bimbang dalam mengambil keputusan penting.
c.
Ketakutan
Rasa
takut selalu menjadi perasaan yang menyiksa bathin si penderita. Selama
seseorang tersebut merasa ketakutan,orang tersebut merasa sangat menderita dan
berfikir akan melakuakn apapun agar ia dapat terlepas dari rasa takutnya. rasa
takut jika di biarkan , lama kelamaan akan berujung pada kekalutan
mental,bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan.
o
Penyebab Seseorang Ketakutan
Takut merupakan salah satu perasaan yang tidak
nyaman pada hati manusia yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti rasa
cemas yang berlebihan, tekanan masalah hidup, rasa jijik pada sesuatu,
kekerasan fisik maupun mental dari orang lain, mendapatkan suatu ancaman, dan
lain sebagainya. Ketakutan dapat muncul karena dua faktor, yaitu ;
a.
Faktor Internal (dalam diri sendiri)
Ketakutan
yang disebabkan oleh faktor internal biasanya berhubungan dengan pengalaman
hidup individu tersebut. Misalkan seseorang perempuan merasa cemas atau takut
berada di dekat seorang lelaki bertatto. Bisa jadi , pada masa lalunya, ia
pernah ditodong atau diperlakukan kasar oleh lelaki bertatto.
b.
Faktor Eksternal (lingkungan)
Hal
ini lah yang menjadi faktor terbesar yang menyebabkan ketakutan pada seseorang.
Misalkan dari dulu sampai sekarang, orangtua kerap menakut-nakuti kita,
misalnya , apabila kita menelan biji semangka maka akan ada semangka yang
tumbuh di tubuh kita. Hal itu dapat menyebabkan ketakutan pada seorang anak
sehingga anak tersebut akan memisahkan biji semangka terlebih dahulu, bahkan
pada kasus ekstremnya, anak itu akan menolak memakan semangka karena takut aka
nada semangka yang tumbuh di tubuhnya.