Sunday, November 29, 2015

Manusia dan Penderitaan



o   Apa Itu Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dara”, yang  artinya menahan atau menanggung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penderitaan adalah keadaan menyedihkan yang harus ditanggung. Dari kedua makna tersebut dapat disimpulkan bahwa penderitaan artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Penderitaan pun punya tingkatan yang bermacam-macam , misalkan penderitaan yang ringan maupun yang berat. Penderitaan itu dapat dinilai berat atau ringannya dari bagaimana sikap individu menghadapi penderitaan tersebut, karena sudut pandang setiap individu bermacam-macam. Ada yang mengganggap suatu penderitaan itu sangat berat tapi dilain pihak ada individu mengganggap penderitaan itu sebagai titik bangkit.


o   Contoh-Contoh Penderitaan
a.      Nasib buruk 
          Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Namun nasib buruk sendiri dapat kita ubah atau perbaiki, yaitu dengan memperbaiki sifat individu yang bersangkutan untuk melakukan perbuatan positif kepada sesama manusia maupun kepada alam sekitarnya.
Berikut adalah contoh nasib buruk yang dapat kita temukan di lingkungan sekitar kita ;
                                            i.            Di keluarkan dari pekerjaan atau di PHK  sangatlah lumrah dikalangan para pekerja. Sebab-sebab seseorang di keluarkan dari pekerjaan karena performa kerja orang tersebut kurang memuaskan. Performa kerja disini dapat di misalkan orang tersebut lelet, kerjaannya kurang rapih, keras kepala.
                                           ii.            Bercerai sebenarnya dapat dihindari namun ,apabila salah satu ataupun masing-masing pihak tidak dapat menahan egonya masing-masing di depan pasangannya maka itulah yang menyebabkan perceraian.  
                                         iii.            Kemiskinan dapat terjadi apabila orang tersebut terus menerus mengeluh tanpa melakukan apapun. Gaya hidup konsumtif juga berpengaruh terhadap kemiskinan, terutama apabila orang tersebut memiliki kehidupan ekonomi di bawah rata-rata.
                                         iv.            Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan .

b.      Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan 
                Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasipenderitaanitu.


o   Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Siksaan adalah : 1 hasil menyiksa; 2 penderitaan (kesengsaraan) sebagai hukuman; 3 perlakuan yang sewenang-wenang (seperti menyakiti, menganiaya, dan sebagainya).


o   Pengertian Phobia
Fobia (gangguan anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti.
Seseorang dapat mengidap phobia karena terjadinya fiksasi pada diri orang tersebut. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Karena normalnya, setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut, namun interaksi berlebihan terhadap objek yang menjadi phobia seseorang dapat menyebabkan terjadinya fiksasi. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya.


o   Jenis Siksaan yang Bersifat Psikis
Berikut adalah tiga siksaan yang akibatnya bisa merubah keadaan psikis seseorang :
a.       Kesepian
Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif. Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial

b.      Kebimbangan
Kebimbangan pasti akan dialami ketika seseorang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting yang ia tidak dapat menentukan pilihan yang mana yang akan diambil. Namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip hidupnya akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada, bahkan ia tidak merasa bimbang dalam mengambil keputusan penting.

c.       Ketakutan
Rasa takut selalu menjadi perasaan yang menyiksa bathin si penderita. Selama seseorang tersebut merasa ketakutan,orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir akan melakuakn apapun agar ia dapat terlepas dari rasa takutnya. rasa takut jika di biarkan , lama kelamaan akan berujung pada kekalutan mental,bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan.


o   Penyebab Seseorang Ketakutan
              Takut merupakan salah satu perasaan yang tidak nyaman pada hati manusia yang bisa disebabkan oleh banyak hal seperti rasa cemas yang berlebihan, tekanan masalah hidup, rasa jijik pada sesuatu, kekerasan fisik maupun mental dari orang lain, mendapatkan suatu ancaman, dan lain sebagainya. Ketakutan dapat muncul karena dua faktor, yaitu ;
a.       Faktor Internal (dalam diri sendiri)
Ketakutan yang disebabkan oleh faktor internal biasanya berhubungan dengan pengalaman hidup individu tersebut. Misalkan seseorang perempuan merasa cemas atau takut berada di dekat seorang lelaki bertatto. Bisa jadi , pada masa lalunya, ia pernah ditodong atau diperlakukan kasar oleh lelaki bertatto.

b.      Faktor Eksternal (lingkungan)
Hal ini lah yang menjadi faktor terbesar yang menyebabkan ketakutan pada seseorang. Misalkan dari dulu sampai sekarang, orangtua kerap menakut-nakuti kita, misalnya , apabila kita menelan biji semangka maka akan ada semangka yang tumbuh di tubuh kita. Hal itu dapat menyebabkan ketakutan pada seorang anak sehingga anak tersebut akan memisahkan biji semangka terlebih dahulu, bahkan pada kasus ekstremnya, anak itu akan menolak memakan semangka karena takut aka nada semangka yang tumbuh di tubuhnya.

No comments:

Post a Comment